TOPIK 6 ISU-ISU PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DALAM PERSPEKTIF SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, DAN POLITIK
TOPIK 6 ISU-ISU PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DALAM PERSPEKTIF SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, DAN POLITIK
Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan
Hana
Septiani Dinila
NPM.
039223339
Guru Kelas – A
Pada topik 6 yang saya pikirkan sebelum memulai proses pembelajaran yaitu bagaimana menyikapi isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
Gambar. Contoh Isu Pemerataan Pendidikan
Setelah
saya mempelajari topik ini saya mengetahui bahwa isu-isu penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya,
ekonomi, dan politik memiliki kaitan langsung terhadap pendidikan karena dapat
mempengaruhi proses pembelajaran. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia tidak
terlepas dari isu-isu tersebut seperti di daerah desa atau 3T (Tertinggal,
Terdepan, dan Terluar) masih terdapat kesenjangan sosial, budaya, ekonomi, dan
politik maka guru perlu memahami karakteristik peserta didik dari berbagai
faktor tersebut agar tidak terjadi kesenjangan dalam proses pendidikan dan
pembelajaran di sekolah. Selain itu,
perlu adanya kolaborasi dan kerja sama Tri Pusat Pendidikan (keluarga, sekolah,
dan masyarakat) untuk mengatasi isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah, agar peserta didik mendapatkan hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan.
Pada alur ruang kolaborasi setiap kelompok
melakukan diskusi terkait pandangan masing-masing terhadap isu-isu
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial,
budaya, ekonomi, dan politik yang dapat mempengaruhi proses pendidikan serta
pembelajaran. Selain itu, pandangan tentang kesiapan mengajar dengan memperhatikan
isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif
sosial, budaya, ekonomi, dan politik pada peserta didik. Setiap kelompok
menyampaikan pendapatnya, secara keseluruhan kami memiliki pandangan yang sama
terkait pentingnya memahami isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran
di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Sehingga dapat
diketahui bahwa seorang guru perlu memahami karakteristik peserta didik dari
berbagai faktor, mampu menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada peserta
didik dan perlu menanamkan nilai-nilai karakter yang mendukung Profil Pelajar
Pancasila agar tidak terjadi kesenjangan di antara peserta didik.
Hal penting yang saya peroleh yaitu
pentingnya memahami isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di
sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Pada konsep ini guru
perlu memperhatikan isu-is tersebut agar dapat menciptakan lingkungan belajar
yang ramah, aman, dan memungkinkan setiap peserta didik untuk berkembang secara
optimal. Selain itu, menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada peserta
didik dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas agar peserta didik
mendapatkan hak yang sama dalam memperoleh pendidikan.
Sejauh ini yang saya pahami terkait topik ini
yaitu pentingnya memahami isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran
di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Guru dapat merancang
pembelajaran yang relevan dengan kondisi latar belakang dan kebutuhan peserta
didik. Sehingga mampu menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
yang lebih efektif untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan
berpihak pada peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
Koneksi antar materi pada topik ini yaitu berkaitan dengan beberapa mata kuliah seperti Filosofi Pendidikan, Prinsip Pengajaran dan Asesmen, Perancangan dan Pengembangan Kurikulum serta Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya. Pertama, keterkaitan topik ini dengan Filosofi Pendidikan yaitu bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai wujud dari implementasi Profil Pelajar Pancasila. Peran sekolah, keluarga dan masyarakat saling bersinergi untuk menciptakan pembelajaran yang memerdekakan peserta didik. Kedua, kaitannya dengan Prinsip Pengajaran dan Asesmen adalah penerapan pendekatan CRT dan pembelajaran berdiferensiasi sebagai upaya untuk mengatasi keberagaman peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran relevan dengan karakteristik dan latar belakang peserta didik di setiap daerah. Ketiga, keterkaitannya dengan Perancangan dan Pengembangan Kurikulum yaitu implementasi pembelajaran dalam Ubd sebagai desain pembelajaran yang dirancang dengan menentukan hasil yang diinginkan, menentukan penilaian, dan merencanakan kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik, kebutuhan dan tingkat kemampuan peserta didik. Terakhir, keterkaitannya dengan Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya yaitu guru mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman dan berpihak pada peserta didik. Konsep Tri pusat pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat saling bersinergi atau selaras dalam menciptakan lingkungan belajar tersebut, dengan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan peserta didik serta isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
Setelah mempelajari topik ini, manfaat yang
diperoleh yaitu dapat memiliki pemahaman mengenai isu-isu penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya,
ekonomi, dan politik pada peserta didik. Sehingga seorang guru perlu memahami
karakteristik peserta didik dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan
nyaman dan berpihak pada peserta didik. Kesiapan saya dalam
yaitu skala 8, meskipun saya memahami mengenai isu-isu penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran di sekolah tetapi saya masih perlu memahami lebih
lanjut mengenai isu-isu tersebut khususnya dalam perspektif sosial, budaya,
ekonomi dan politik pada peserta didik. Selain itu, penyesuaian rancangan
pembelajaran untuk mewujudkan pendidikan yang berorientasi kepada peserta didik.

Comments
Post a Comment